Nusatimes.id, Gorontalo – Tidak sedikit lulusan ilmu kesehatan yang merasa masa depan kariernya hanya berlabuh di rumah sakit. Namun pandangan itu coba dibongkar oleh Koperasi Modern Teknologi Nusantara (Kometa) melalui sosialisasi Career Bootcamp di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Bakti Nusantara, Selasa, 16 September 2025
Ketua STIKes Bakti Nusantara, Merlin Abd Rahman, S.KM., M.Si., CSIPH, menegaskan dukungannya. “Kami menyambut baik inisiatif Kometa. Mahasiswa harus didorong agar tak hanya unggul di ruang kuliah, tapi juga siap menghadapi realitas dunia kerja yang sangat kompetitif,” ujarnya dengan tegas.
Sosialisasi ini dipandu langsung oleh Nike Sartika, Sekretaris Jenderal Kometa yang juga dikenal sebagai mentor karier. Ia menyoroti pentingnya mahasiswa kesehatan membuka mata pada beragam peluang profesi yang tersedia di luar institusi medis.
“Ahli gizi bisa meniti jalan di industri makanan dan minuman, konsultan nutrisi, perusahaan rintisan (start-up) teknologi pangan, hingga wirausaha katering sehat. Sementara lulusan rekam medis berpeluang besar di sektor asuransi, data kesehatan digital, hingga analis informasi medis di berbagai lembaga,” papar Nike.
Ia menambahkan, keterampilan tambahan seperti penguasaan teknologi, komunikasi, dan pemetaan karier sangat menentukan daya saing lulusan. “Dunia kerja hari ini bukan lagi soal siapa yang punya ijazah, tapi siapa yang paling siap beradaptasi dengan kebutuhan industri,” tegasnya.
Bagi Kometa, Career Bootcamp ini bukan sekadar program singkat, melainkan jembatan agar mahasiswa memahami potensi diri sekaligus mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Program ini juga akan membuka akses mahasiswa untuk mengikuti job fair serta jaringan industri yang lebih luas.
Dengan dukungan penuh kampus, Kometa optimistis mahasiswa STIKes Bakti Nusantara tidak hanya akan menjadi pencari kerja, tetapi juga pencipta peluang di bidang kesehatan dan sektor lain yang relevan.







