Scroll untuk baca artikel
Dispora ProvinsiGorontaloOlahraga

PPLP Berganti SPOBNAS, Kolaborasi Lintas Pemda Demi Tidak Terhentinya Pembinaan

×

PPLP Berganti SPOBNAS, Kolaborasi Lintas Pemda Demi Tidak Terhentinya Pembinaan

Sebarkan artikel ini

nusatime.id – Provinsi Gorontalo yang terkenal akan pertaniannya, saat ini juga mulai dikenal karena prestasi olahraga. Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Gorontalo bisa dibilang sebagai biang lahirnya prestasi yang dihasilkan cabang olahraga (Cabor) seperti sepak takraw, atletik, pencak silat, dan cabor yang tengah naik daun prestasinya yakni taekwondo tak luput dari tempaan binaan di PPLP.

Nah, kini setelah nomenklatur penanggung jawab dan user pengelola pembinaan olahraga usia dini berganti casing dan model pembinaannya. Bagaimana nasib atlet cabor yang sebelumnya dibina di PPLP? Apakah prestasi olahraga Gorontalo akan lebih berkembang atau cenderung turun?. Hal inilah yang masih membuat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Gorontalo terus mencari formulasi penanganan yang tepat.

“Sejauh ini jika kita lihat, prestasi olahraga Gorontalo baik nasional maupun internasional sebagian besar lahir dari cabor-cabor yang dibina di PPLP. Selebihnya adalah cabor baru seperti e-sport, atau muaythai yang di PON Aceh-Sumut kemarin berhasil membawa pulang medali,” kata salah seorang warga asal Kota Gorontalo yang enggan disebut namanya tersebut, Selasa (28/1/2025).

Sehingganya butuh perhatian serius dari pemerintah daerah, baik itu Kabupaten kota maupun provinsi agar kedepan proses pembinaan sejak usia dini yang saat ini telah berjalan dapat terus berlanjut.

“Ini harus menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah Provinsi tapi juga di kabupaten kota. Apalagi dari informasi yang berseliwiran di masyarakat bahwa PPLP sudah tidak ada lagi dan diganti SPOBNAS di Provinsi juga SPOBDA di kabupaten kota,” terangnya.

“Jika soal pembinaan ini terasa berat di kabupaten kota dengan mendirikan SPOBDA, mungkin pemerintah daerah bisa memetakan dengan membagi misalnya kabupaten atau kota ini membina cabor ini dengan tentu mempertimbangkan apa yang menjadi potensi serta cabor unggulan di masing-masing daerah,” tambahnya.

Sementara itu terpisah Kadispora Provinsi Gorontalo, Daniel Ibrahplim yang dimintai komentarnya terkait bagaimana nasib pembinaan olahraga pelajar jika SPOBNAS Gorontalo hanya membina dua cabor olahraga, mengatakan pemerintah daerah masih terus berusaha mencari formula yang dapat mengatasi persoalan ini.

“InSyaaALLAH dimudahkan dan dilancarkan segala urusannya, Aamiin Yaa Rabbal Alamin,” jawabnya. (*)

Apa Komentar Anda?