Scroll untuk baca artikel
DaerahGorontaloNusantara

Aksi Bakti Sosial di Pantai Pentadu Barat : Menjaga Pantai Demi Masa Depan Anak Cucu

×

Aksi Bakti Sosial di Pantai Pentadu Barat : Menjaga Pantai Demi Masa Depan Anak Cucu

Sebarkan artikel ini
Suasana aksi bersih - bersih sekitar Pantai Desa Pentadu Barat, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo. (Foto : Salsa Yusuf)

Nusatimes.id – Pengadilan Negeri (PN) Tilamuta gelar aksi bakti sosial dengan melakukan pembersihan di sekitar Pantai Pentadu Barat, Desa Pentadu Barat, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo, Sabtu (16/8/2024).

Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa KKN Tematik Universitas Negeri Gorontalo, Desa Pentadu Barat dan warga setempat.

Ketua PN Tilamuta, Jayadi Husain mengungkapkan bahwa aksi ini merupakan bagian dari gerakan peduli lingkungan yang digagas oleh pihak pengadilan.

“Kami sengaja memilih area sekitar Pantai Pentadu karena kami melihat urgensi tindakan di sini. Selain membersihkan, kami juga ingin mensosialisasikan pentingnya gerakan peduli lingkungan kepada masyarakat,” ujar Jayadi saat diwawancarai usai kegiatan.

Dirinya menekankan bahwa lingkungan yang bersih dan terjaga bukan hanya tanggung jawab individu atau kelompok tertentu, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah.

“Harapan kami, masyarakat sekitar pantai dan seluruh warga Boalemo termasuk pemerintah, tergerak untuk peduli dengan lingkungan,” harapnya.

“Lingkungan ini nantinya akan kita wariskan kepada anak cucu kita. Kehidupan mendatang ditentukan oleh sikap kita hari ini, apakah kita memeliharanya atau merusaknya,” tambah Jayadi.

Ia juga mengungkapkan bahwa gerakan peduli lingkungan ini bukan hanya konteks lokal, melainkan bagian dari upaya global untuk mencegah perubahan iklim yang dampaknya sudah mulai dirasakan.

“Suhu semakin meningkat karena lapisan ozon yang menipis, memicu berbagai bencana akibat perubahan iklim. Ini yang harus kita cegah bersama,” imbuhnya.

Lebih lanjut, kegiatan bakti sosial ini berfokus pada penanganan sampah plastik yang dinilai sangat berbahaya bagi lingkungan. Menurutnya, sampah plastik tidak bisa terurai secara alami dan membahayakan lingkungan.

“Kami juga mengampanyekan pengurangan penggunaan plastik, karena ini sangat mengancam lingkungan dan dapat berakibat kerusakan yang serius,” ujarnya.

Jayadi juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut, termasuk mahasiswa KKN Tematik UNG Desa Pentadu, aparat desa dan masyarakat yang turut berpartisipasi.

“Semoga ini bisa menjadi langkah awal yang berkelanjutan, sehingga kita semua dapat mewariskan lingkungan yang sehat dan bersih untuk anak cucu kita depan,” tandasnya.

Apa Komentar Anda?