Nusatimes.id – Baru-baru ini Provinsi Gorontalo dibuat viral dengan sebuah screenshot chattingan salah satu oknum yang diduga wartawan sedang menagih sejumlah uang kepada seseorang sebagai bentuk imbalan jasa atas pemberitaan mereka. Setelah dilakukan penelusuran, terungkap fakta baru bahwa kejadian ini tidak hanya terjadi sekali, namun sudah berulang-ulang kali dengan orang yang berbeda. Jumat (07/02).
Dari dua pelaku usaha tambang yang enggan disebutkan namanya, mereka mengakui bahwa uang 30 Juta yang tertulis dalam pesan Whatsaap sebagaimana yang beredar adalah pemberian dari mereka kepada seseorang yang bernama Rian. Uang tersebut diminta demi mengamanakan salah satu wartawan yang dinilai terlalu kritis dalam memberitakan aktivitas pertambangan di Desa Balayo, Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato.
“Iya, kami yang menyerahkan itu, pas saat itu hujan-hujan kami main PS malam tangal 15 Bulan Desember, 30 Juta kami serahkan langsung di rumahnya yang bersangkutan, katanya untuk mengamankan Kontras.Id (Media Pers).” ujar pelaku usaha.
Mereka menjelaskan, dari total uang 30 Juta yang diserahkan oleh pelaku usaha, pihak Kontras.Id mendapatkan bagian senilai 20 Juta, sementara sisanya untuk organisasi dan LSM. Mereka yakin bahwa uang tersebut telah diserahkan karena setiap kali setelah menyetorkan uang, pemberitaan soal tambang akan berhenti.
“Untuk mengamankan toger (pihak Media), Rian memasang tarif 30 juta, sudah incloud dengan mereka yang lain termasuk dia, jadi sudah mengatasnamakan tim ini pak. Jadi Toger 20, Rian dan kawan-kawan ini sisanya. Kami yakin karena ini bukan kali pertama, karena hampir disetiap kami menyetor, pasti tidak ada berita kritik,” jelas pelaku usaha
Terakhir kata mereka, jika saudara Rian tidak mengakui bahwa dirinya meminta dan menerima sejumlah sejeumlah uang atasnama media Kontras.Id dan beberapa rekannya, mereka minta untuk dipertemukan dengan saudara Rian.
Setelah dikonfirmasi kepada pihak Kontras.Id melalui wartawannya yang bernama Rolink Djafar atau yang akrab disapa Toger, melalui pesan Whatsap ia mengaku tidak pernah menerima sejumlah uang sebagaimana yang disampaikan oleh pihak pelaku usaha. Memang, sebelumnya pernah ada yang menawarkan sejumlah uang kepadanya atasnama pelaku usaha, namun dirinya tetap bersikeras menolak uang tersebut demi menjaga nama baik profesi jurnalis.
“Terkait tudingan saya menerima sejumlah uang dari RD alias Rian dengan mengasnamakan para penambang itu tidak benar.
Isu ini beberapa hari yang lalu sudah sampai ke telinga saya melalui salah satu teman yang mengatasnamakan orang dekat YR alias Oca. Ia mengatakan bahwa YR telah menyerahkan sejumlah uang kepada anak buahnya untuk diberikan ke Rian dan diteruskan kepada saya. Dan saya sampaikan bahwa saya tidak menerima uang sepersen pun dari Rian yang mengatasnamakan penambangan. Bahkan teman ini menawarkan sejumlah uang untuk saya agar berhenti memberitakan aktivitas pertambangan di sana. Saya juga sudah tanya ke Rian terkait uang tersebut, dan dia mengaku tidak pernah menerima uang tersebut.” jelas Toger.