Scroll untuk baca artikel
Politik

INDIKATOR Tidak Pernah Menuduh Paslon IRIS Melakukan Manipulasi Data

×

INDIKATOR Tidak Pernah Menuduh Paslon IRIS Melakukan Manipulasi Data

Sebarkan artikel ini

Nusatimes.id – Indikator Politik Indonesia melakukan klarifikasi dan bantahan atas data survei yang dipalsukan yang dikirimkan pada Kamis, 17 Oktober 2024.

Dalam rilis tersebut Indikator Politik Indonesia menerangkan TIDAK PERNAH melakukan survei Pilkadaperiode 20-25 September 2024 di Kabupaten Bone Bolango (Provinsi Gorontalo), sebagaimana screenshoot whatsapp/WA yang beredar luas di masyarakat,khususnya di Bone Bolango dan Provinsi Gorontalo.

Dengan demikian data dan temuan survei di atas (Foto 1) adalah PALSU dan
MANIPULATIF, karena beberapa penjelasan berikut:

a. INDIKATOR melakukan survei Pilkada di Kabupaten Bone Bolango hanyapada Periode 3-8 Agustus 2004; dan setelah itu TIDAK PERNAH lagi.

b. Wording atau kalimat pertanyaan yang menjadi standar dan biasa digunakan INDIKATOR adalah “Seandainya pemilihan langsung …, siapa yang akan ibu/bapak pilih ….” BUKAN: “Kalau pemilihan langsung ….,
siapa yang bpk/ibu….”

c. Grafik INDIKATOR selalu simpel dan sederhana agar mudah difahami, TIDAK seperti menampilkan gambar pasangan calon (Paslon) atau kandidat sebagaimana di Foto 1.

d. Jenis font/huruf yang digunakan juga bukan jenis font/huruf INDIKATOR
yang memiliki font standar yang digunakan untuk laporan survei, surat
menyurat resmi dan korespondensi lainnya.

  1. Menanggapi pernyataan Juru Bicara Paslon IRIS, Fanly Katili di www.beritanasional.id berjudul “Hasil Survei Pilkada Bone Bolango, Fanka: Siapa yang Berbohong?” (https://beritanasional.id/hasil-survei-pilkada-bone-bolangofanka-siapa-yang-berbohong/, perlu kami sampaikan:

a. INDIKATOR tidak pernah menuduh Paslon IRIS melakukan manipulasi data. Founder dan Peneliti Utama kami, Prof. Burhanuddin Muhtadi, MA, Ph.D, melalui akun IG @burhanuddinmuhtadi hanya melengkapi postingan sebelumnya bahwa setelah kasus pemalsuan data survei di Kota Kupang Provinsi NTT (silakan visit channel youtube INDIKATORTV:
https://www.youtube.com/live/lnV33vjcBTM?si=IbKXjl950lxbrAkf, tentang “Insiden Pemalsuan Survei dan Peta Elektoral Mutakhir Jelang Pemilihan Walikota Kupang”), ternyata masih ada lagi temuan berdasarkan informasi dari masyarakat yang mengirimkan data survei palsu Kabupaten Bone Bolango seperti di Foto 1 di atas. (Bahkan kemudian ada lagi di Kabupaten Luwu Utara – Point No 5 di bawah)

b. Fanly juga mengaku bahwa Pasangan IRIS mendapatkan data hasil survei tersebut dari seseorang yang mengaku dari INDIKATOR – dipaparkan di hadapan Paslon IRIS bahkan ada bukti foto dan videonya. Menanggapi hal tersebut kami tegaskan:

i. INDIKATOR tidak pernah melakukan survei dimaksud, maka otomatis, tidak pernah pula menugaskan tim penelitinya untuk memaparkan, mempresentasikan atau menyampaikan data survei apapun ke pihak Paslon IRIS. Apalagi Fanly/tim/Paslon IRIS jelas menyatakan bahwa, “Pasangan IRIS juga tidak pernah menggunakan Lembaga survei Indikator Politik Indonesia untuk melakukan survei.”

ii. Aneh bila tim/Paslon IRIS tidak mencek/ricek pihak yang akan mempresentasikan data survei di hadapan Paslon IRIS, sementara tim/Paslon IRIS jelas-jelas TIDAK PERNAH meminta jasa INDIKATOR untuk melakukan survei. Kontak INDIKATOR dengan sangat mudah didapatkan di laman/website kami, www.indikator.co.id.

iii. Survei INDIKATOR yang dilaksanakan di Kabupaten Bone Bolango Periode 3-8 Agustus 2004 dilakukan SEBELUM pentaband calon Pilkada dari KPUD dan ada simulasi 4 (empat) pasangan yang 3 @indikatorcoid
belum definitif.

Simulasi ini pula yang kemudian DIMANUPULASI seakan-akan survei dilakukan pada September 2024 sesudah
penetapan pasangan calon (Paslon) di KPUD seperti Foto 1.

iv. Agar kasus ini jelas, maka sebaiknya bila ada foto atau video dimaksudkan di atas; Fanly atau tim/Paslon IRIS membuka dan menginformasikannya ke pihak berkepentingan, khususnya kami di INDIKATOR. Silakan juga bila Fanly bermaksud membukanya ke publik, khususnya di media yang telah membuat pernyataan tersebut.

v. Di bagian akhir berita www.beritanasional.id di atas Fanly menyatakan, “Lalu siapa sebenarnya yang berbohong atas hasil survei ini, silakan ….”, menuduh seakan-akan data hasil survei tersebut memang dari INDIKATOR (karena merasa dipaparkan/presentasikan hasilnya di hadapan tim/Paslon IRIS). Sekali lagi kami tegaskan: tidak, dan itu bukan data INDIKATOR. Untuk itu kami berharap bila ada pihak-pihak yang berbohong akan lebih mulia bila mengakui kebohongannya segera sehingga bisa dimaafkan.

 

Apa Komentar Anda?