Nusatimes.id – Pembukaan Festival Pesona Danau Limboto (FPDL) di Pentadio Resort pada Ahad (23/6/2024) berlangsung meriah meskipun hujan gerimis.
Antusiasme warga terlihat jelas dari padatnya pengunjung yang hadir. Festival tahunan ini dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin, serta Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, dan beberapa kepala daerah lainnya.
Pengunjung disuguhi berbagai penampilan budaya, termasuk tarian penyambutan dari Gorontalo Gemilang Dancer dan pertunjukan teatrikal dari Riden Baruadi Gallery.
Festival yang pertama kali diadakan pada tahun 2011 ini, telah berkembang menjadi acara nasional dan masuk dalam Kalender Event Nusantara Kementerian Pariwisata.
Salah satu acara yang menarik perhatian yakni pertunjukan teatrikal dari Riden Baruadi Gallery.
Pertunjukan yang dipimpin oleh Sutradara Zul, dosen Bahasa Indonesia di Universitas Negeri Gorontalo, mengangkat sejarah Danau Limboto, yang berjudul ‘Di Antara Dua Janji’.
Asisten Sutradara teater, M. Idil Kurniawan mengungkapkan bahwa teks naskah terinspirasi dari berbagai karya Riden Baruadi Gallery sebelumnya, termasuk teks naskah Lahilote yang dikemas dalam bentuk fragmen.
Idil menjelaskan, naskah tersebut mengambarkan perjalanan Danau Limboto dari bendungan air hingga kondisi saat ini, dengan pesan kritis mengenai masalah eceng gondok dan pendangkalan sungai.
“Ada pesan akhir dalam naskah yang diungkapkan Bapu Coki, dimana naskah itu menyoroti tantangan lingkungan yang dihadapi Danau Limboto, dengan narasi yang berbunyi ‘kita akan keluar jadi apa? apakah eceng gondok atau sebagai lumpur hitam?” jelas Idil.
“Nah itu bagian dari tamparan bagi kita bersama untuk bagaimana kita menanggapi Danau Limboto sekarang ini,” tambahnya.
Pertunjukan teater ini melibatkan sekitar 60 orang dari Riden Baruadi Gallery, yang merupakan kolaborasi antara seniman lokal dan siswa-siswa SMP dari Limboto.
“Persiapan pertunjukan ini memakan waktu sekitar sebulan, termasuk latihan intensif selama dua minggu terakhir,” kata Idil.
Dirinya menambahkan, meskipun menghadapi beberapa tantangan selama latihan, terutama dalam membimbing siswa yang baru mengenal dunia teater, mereka berhasil memberikan yang terbaik dalam penampilannya.
Riden Baruadi Gallery sendiri, menyatukan berbagai disiplin seni seperti seni rupa, teater dan literasi dalam satu wadah. Partisipasi mereka dalam FPDL ini memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat, tidak hanya sebagai hiburan tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya menjaga Danau Limboto.
“Kesan yang kami dapatkan di acara ini sangat baik, terutama dalam menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan,” ungkap Idil.
Ia juga menyampaikan harapannya agar Festival Pesona Danau Limboto ini terus berlanjut dan dapat mengatasi berbagai tantangan teknis yang mungkin timbul untuk meningkatkan kualitas acara di masa mendatang.
Rangkaian kegiatan Festival Pesona Danau Limboto akan berlangsung hingga 26 Juni 2024, menawarkan berbagai acara menarik dan edukatif bagi pengunjung.***