Nusatimes.id – Pembangunan terowongan di jalan Gorontalo Outer Ring Road (GORR) hampir mencapai tahap penyelesaian.
Namun, proses kontruksi ini terganggu oleh banyaknya pengunjung dan penjual yang tetap berdatangan ke lokasi meskipun telah dipasang tanda larangan berjualan.
Keberadaan para penjual dan pengunjung ini menimbulkan keresahan di kalangan pekerja proyek.
Seorang konsultan proyek yang enggan disebut namanya, mengungkapkan keresahannya terhadap para pengunjung dan penjual yang terus mendatangi lokasi.
“Sebenernya dari kami sudah merasa terganggu, dan sudah beberapa kali juga kami kasih tahu ke masyarakat. Makanya buat tulisan di situ,” ungkapnya saat diwawancarai awak media, Minggu (16/6/2024)
Meskipun sudah diberikan peringatan, para penjual tetap berdatangan. Hal ini membuat pihak proyek kewalahan dalam menjaga keselamatan pekerja dan pengunjung.
“Kadang-kadang kan yang ke sini ganti-ganti orang, kita juga kewalahan menjaga dan kasih tau ke mereka. Makanya ditempeli itu tulisan-tulisan di jembatan. Dengan adanya tempelan – tempelan itu, kami harapkan masyarakat bisa bekerja sama dan mematuhi,” jelas konsultan proyek tersebut.
Salah satu penjual somay, Suripto mengaku dirinya baru mulai berjualan di lokasi tersebut sejak minggu lalu.
“Saya mulai jualan di sini baru dari minggu kemarin. Selama saya berjualan saya belum mendapati teguran dari pihak proyek. Sebelumnya, saya jualan di depan Alfamart di bawah,” ujarnya.
Penjual ini juga mengakui bahwa meskipun pendapatnya lebih tinggi saat berjualan di depan Alfamart, lokasi baru ini cukup menguntungkan ketika ramai pengunjung, meski hanya pada akhir pekan.” tambahnya.
Sementara itu, Faisal Adi Satria, penjual somay lain yang baru pertama kali mencoba berjualan di jembatan tersebut merasa bahwa lokasi ini kurang nyaman dan tidak sebanding dengan pendapatan di tempat sebelumnya.
“Hari ini baru dapat Rp 40 ribu, belum mencapai target. Karena di sini juga tergantung pengunjung.Dan kalau jualan di sini tidak nyaman, karena ada kondisi seperti ini, masih ada pekerjaan,” katanya.
Proses pembangunan yang hampir selesai ini membutuhkan kelancaran dan keamanan ekstra agar dapat diselesaikan tepat waktu.
Pihak proyek berharap masyarakat dapat lebih memahami dan menghormati proses pembangunan demi keselamatan bersama.
Langkah-langkah tegas mungkin diperlukan untuk memastikan tidak ada lagi gangguan yang menghambat penyelesaian pembangunan jembatan GORR ini.