Nusatimes.id – Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Peduli Hukum Gorontalo (APH-G) menggelar demo di beberapa titik di Kota Gorontalo.
Kali ini APH-G mengangkat isu tegakkan transparansi, akuntabilitas, hentikan korupsi dalam pembangunan Kota Gorontalo.
Titik aksi meliputi Kantor Wali Kota Gorontalo, Polresta Gorontalo Kota, dan Kejaksaan Negeri Kota Gorontalo, Kamis (13/6/2024).
Kordinator Lapangan APH-G Zakaria menjelaskan bahwa aksi yang dilaksanakan tersebut menyoroti proyek pembangunan di Kota Gorontalo yang dilaksanakan menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dianggap tidak transparan dan rentan dengan korupsi.
Dalam orasinya di depan Kejari Kota Gorontalo, Zakaria mempertanyakan efektivitas pendampingan dan pengawasan oleh aparat penegak hukum, yang seharusnya mengurangi, bukan meningkatkan kasus korupsi.
“kami menuntut peningkatan kredibilitas dan kinerja aparat penegak hukum dalam mengawasi proyek pembangunan di Kota Gorontalo ini,” ujar Zakaria
Dirinyapun menyampaikan adanya dugaan korupsi pada beberapa proyek yang dilaksanakan dengan menggunakan dana PEN.
” Beberapa kasus yang kami angkat dalam aksi ini, termasuk dugaan korupsi proyek SPAM PDAM Dungingi, Proyek Jalan Panjaitan dan SPAM Tanggilingo, yang kerugiannya sekitar Rp 8,7 miliar.” ujar Zakaria saat diwawancarai awak media usai aksi.
Zakaria juga menyampaikan bahwa aksi serupa akan terus dilakukan dengan jumlah massa yang lebih besar jika tidak ada perubahan signifikan.
“Harapan APH-G dan seluruh masyarakat Gorontalo, untuk penegak hukum ataupun hukum dapat ditegakkan secara adil dan proyek-proyek di Kota Gorontalo harus segera diselesaikan sesuai aturan agar tidak merugikan masyarakat,” pungkasnya.