Nusatimes.id – Bulan Suci Ramadan selalu membawa perubahan dalam ritme kehidupan masyarakat, termasuk dalam regulasi tempat hiburan dan olahraga. Salah satu yang menjadi sorotan adalah rumah biliar.
Ya, kerap dikaitkan dengan hiburan malam, biliar sejatinya merupakan cabang olahraga yang memiliki banyak atlet berbakat, bahkan di PON 2024 Aceh-Sumut,Gorontalo sukses meraih satu medali perak dari cabang olahraga biliar ini. Oleh karena itu, jam operasional rumah biliar selama bulan Ramadhan harap diperhatikan pemerintah daerah.
Namun kendati demikian masih ada juga rumah biliar yang ‘nakal’ atau tetap buka melewati batas jam yang ditentukan Pemerintah daerah selama bulan suci ramadhan ini yakni pukul 23.00 wita.
Ketua POBSI Kota Gorontalo, Wahyu Permana yang dimintai keterangannya akan hal ini mengaku telah melakukan himbauan kepada semua rumah biliar di Kota Gorontalo.
“Mengenai aktivitas rumah billiard diluar jam operasional, atas nama POBSI Kota Gorontalo kami sudah meneruskan himbauan Pemkot Gorontalo ini dalam bentuk lisan berhubung fisik surat himbauan tersebut belum juga kami terima,” ucap Wahyu Permana, Kamis (6/3/2025).
Tentang kabar masih banyaknya rumah biliar di Kota Gorontalo yang tidak mengantongi izin rekomendasi dari POBSI Kota Gorontalo, Wahyu membenarkan adanya kabar tersebut.
“Adapun rumah billiard yang belum mengantongi rekom POBSI Kota Gorontalo itu ada 3 tempat. Dan kami sudah memberikan teguran secara internal sambil menunggu kebijakan dari pemangku di atas kami,” ujarnya.
“Kebijakan kami hanya sampai mengeluarkan rekom atau menganulirnya, kalau ada pelanggaran aturan, tindakan lebih jauh membutuhkan koordinasi lintas organisasi,” lanjutnya.
“Kami atas nama POBSI Kota Gorontalo berharap kepada semua rumah billiard untuk taat azas dan aturan, serta Pengcab POBSI Kota Gorontalo siap memfasilitasi pengembangan olahraga billiard. Jika rumah billiard tidak mengantongi rekom POBSI, maka yang paling dirugikan adalah para calon atlet itu sendiri yang dampaknya juga akan terasa pada perkembangan atlet billiard Gorontalo serta pemerintah daerah,” tambahnya.
Sementara itu, walikota Gorontalo, Adhan Dambea yang dimintai komentarnya terkait akan hal ini belum memberikan keterangan hingga berita ini diturunkan. (*)