Scroll untuk baca artikel
DaerahGorontaloPeristiwa

Jatuh dari Jalan Amblas, Korban Diduga Terbawa Arus ke Laut

×

Jatuh dari Jalan Amblas, Korban Diduga Terbawa Arus ke Laut

Sebarkan artikel ini
Kepala Basarnas Gorontalo, H. Heriyanto, S.Adm saat diwawancarai awak media di Kantor Badan Sar Nasional Gorontalo, Senin (24/6/2024). (Foto : Nusatimes.id / Suci Amanah)

Nusatimes.id – Upaya pencarian terhadap Maskun Mantu (38), seorang korban yang terseret arus sungai saat melintasi jalan yang amblas di Desa Monano, Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango, telah memasuki hari keempat, Selasa (25/6/2024).

Korban berprofesi sebagai MC di sebuah acara dilaporkan hilang setelah kejadian tragis saat melintasi jalan yang amblas pada Sabtu, 22 Juni 2024 seperti yang dilaporkan oleh Ningsi, pegawai OPD Kabupaten Bone Bolango.

Kepala Badan Sar Nasional (Basarnas) Gorontalo, H. Heriyanto, S.Adm menjelaskan bahwa tim Basarnas memulai pencarian pada hari pertama dengan melakukan penyisiran manual di sekitar lokasi kejadian menggunakan satu unit perahu karet (rib) untuk menjelajahi area perairan dekat muara, sekitar 200 meter dari laut.

Hingga hari ketiga pencarian, tim Basarnas dan tim SAR gabungan belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Namun, motor korban telah ditemukan berserakan di muara.

Dirinya menambahkan bahwa pencarian akan difokuskan di laut, mengingat lokasi kejadian yang dekat dengan laut sekitar 200 meter. Tim memperkirakan korban sudah terseret ke laut, sehingga akan lebih memfokuskan upaya pencarian di area tersebut.

Lanjut, pada hari ini, hari keempat operasi pencarian melibatkan tiga tim yakni dua tim menggunakan perahu karet (rib) dari Basarnas dan BPBD Bone Bolango, serta satu tim melakukan penyisiran manual, telah dikoordinasikan untuk menyisir dua arah berbeda. Tim perahu karet Basarnas bergerak ke arah timur Sungai Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), sementara tim perahu karet BPBD Bone Bolango menyisir sepanjang Sungai Tombililato di arah barat. Sedangkan tim penyisir pantai mengarah ke pantai Taludaa di sebelah timur.

“Pencarian hari ini dihentikan pada pukul 16.00 WITA, karena cuaca buruk dengan ketinggian ombak mencapai 1 meter, namun semangat tim tetap tinggi untuk menemukan korban,” ungkap Heriyanto.

Berbagai instansi terlibat dalam operasi pencarian ini, antara lain Basarnas, BPBD Kabupaten Bone Bolango, BPBD Provinsi Gorontalo, TNI-AL, Polisi Air dan Udara (POLAIRUD), serta relawan dari Potensi SAR FKP3.

Mereka bekerja keras dan berkoordinasi secara intensif untuk memaksimalkan upaya pencarian.

“Pencarian terus berlanjut dengan harapan korban segera ditemukan. Kami tim SAR gabungan berkomitmen untuk terus melakukan pencarian dengan maksimal meski menghadapi berbagai kendala di lapangan,” pungkas Heriyanto.

Apa Komentar Anda?