Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Mahasiswa KKNT UNG Sosialisasikan Pemanfaatan Hasil Samping Kelapa di Desa Suka Makmur Pohuwato

×

Mahasiswa KKNT UNG Sosialisasikan Pemanfaatan Hasil Samping Kelapa di Desa Suka Makmur Pohuwato

Sebarkan artikel ini
Foto bersama Mahasiswa KKNT UNG Desa Suka Makmur, DPL, aparat desa dan masyarakat Desa Suka Makmur, Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato

Nusatimes.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tahap II 2024 Universitas Negeri Gorontalo (UNG) di Desa Suka Makmur, Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato menggelar sosialisasi tentang pemanfaatan hasil samping dari pembuatan kopra, seperti serabut dan air kelapa, sebagai media tanam (cocopeat) dan pupuk organik.

Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (5/9/2024) di aula Kantor Desa Suka Makmur.

Tujuan utama sosialisasi ini adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang cara mengolah hasil samping kelapa agar memiliki nilai ekonomis dan ramah lingkungan.

Selain itu, peserta sosialisasi tidak hanya menerima materi teori, tetapi juga langsung mempraktikkan pembuatan cocopeat dan pupuk organik dari serabut dan air kelapa.

Sosialisasi ini dihadiri oleh Kepala Desa Suka Makmur, Badrun Yonu, S.Pd., tokoh masyarakat, Karang Taruna, ibu-ibu PKK, aparat desa, dan kecamatan, serta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN, Dr. Asri Silvana Naiu, S.PI., M.SI., dan Nikmawatisusanti Yusuf, S.Ik, M.Si.

masyaraka

Salah satu pemateri dalam sosialisasi ini, Moh. Fajrul Kaluku, yang juga merupakan mahasiswa KKN Tematik, menjelaskan bahwa serabut kelapa mengandung unsur hara seperti kalium, fosfor, dan magnesium, yang baik untuk pertumbuhan tanaman.

“Cocopeat adalah media tanam alternatif yang ramah lingkungan dan murah. Sementara air kelapa bisa dijadikan pupuk organik untuk meningkatkan kualitas tanah,” ujar Fajrul.

Lebih lanjut, Fajrul menambahkan bahwa di daerah penghasil kelapa seperti Pohuwato, pemanfaatan hasil samping kelapa yang melimpah ini bisa membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.

“Dengan biaya yang rendah, cocopeat dan pupuk organik dari hasil samping kelapa dapat membantu petani meningkatkan hasil panen sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” jelasnya.

Koordinator Desa KKN Tematik, Farid Fadhlurrahman Thori Jermias berharap agar inovasi ini dapat terus dikembangkan oleh masyarakat setempat, terutama para pelaku usaha pertanian.

“Kami berharap masyarakat bisa mengembangkan pemanfaatan hasil samping kelapa ini untuk meningkatkan kesejahteraan sekaligus mendukung pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan,” kata Farid.

Ia menambahkan inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas tanah dan tanaman, sekaligus meningkatkan perekonomian lokal melalui pengelolaan sumber daya alam yang lebih bijaksana dan ramah lingkungan.

Masyarakat diimbau untuk terus mengembangkan keterampilan dan inovasi ini agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang.

Apa Komentar Anda?