Nusatimes.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tahap II 2024 Universitas Negeri Gorontalo (UNG) gelar sosialisasi dan pelatihan jajanan sehat berbahan dasar daun kelor di Desa Botumoito, Kabupaten Boalemo.
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu para Ibu rumah tangga yang memiliki anak prasekolah dalam menciptakan jajanan sehat guna meningkatkan stastus gizi anak dan mencegah stunting.
Pelatihan yang berlangsung di Kantor Desa Botumoito tersebut diisi dengan cooking class yang mengajarkan cara memanfaatkan daun kelor, yang dikenal kaya akan kandungan gizi, sebagai bahan dasar jajanan sehat.
Stunting masih menjadi masalah gizi kronis yang banyak dihadapi di Indonesia, dan kegiatan ini diharapkan dapat membantu mengurangi angka kejadian stunting di wilayah tersebut.
Mahasiswa KKNT dari berbagai fakultas di UNG turut ambil bagian dalam pelatihan ini antara lain Ibu Abdillah, Rahman Zulfikar Mobonggi, Nur Ain Ngabito, Yustika Gobel, Fadly Dalango, Alfiani Lantena, Siti Zultira Umar, Surya Ningsi Djafar dan Fatahillah Thoriq Hunowu dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Nurul Kharomah, Ismiyati Dinggi dan Rizki Ahaya dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS), serta Siti Nurhaliza Nusa dan Muzakir Syah S. Mohamad dari Fakultas Hukum (FH).
Ketua Tim Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari Prodi Pendidikan Ekonomi FEB UNG, DR. Radia Hafid, S.Pd., M.Si dalam sambutannya menekankan pentingnya pelatihan ini bagi para Ibu rumah tangga. Menurutnya, jajanan yang baik tidak hanya mendukung kesehatan anak-anak prasekolah, tetapi juga membuka peluang usaha bagi keluarga.
“Pelatihan ini diharapkan tidak hanya membantu para Ibu rumah tangga dalam memperhatikan gizi anak-anak mereka, tetapi juga memberikan peluang ekonomi tambahan melalui usaha jajanan sehat,” ujar Dr. Radia, yang didampingi oleh tim DPL lainnya, Fatmawati Damiti, S.Pd., MSA, dan Ratna Ahmad, S.Pd., M.Pd.
Dosen Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Dr. Ridha Hafid, S.St., M.Kes yang juga merupakan salah satu anggota tim DPL sekaligus narasumber utama, memberikan materi terkait stunting dan pentingnya gizi seimbang bagi anak-anak.
Ia juga menekankan bahwa pemanfaatan sumber daya alam seperti daun kelor yang kaya nutrisi bisa menjadi solusi praktis dalam meningkatkan status gizi anak.
“Kita tahu bersama, status gizi merupakan salah satu indikator keberhasilan pertumbuhan anak. Jika gizi anak diperhatikan, maka pertumbuhan, perkembangan otak dan kesehatan anak dapat terganggu,” jelas Dr. Ridha dalam pemaparannya.
Selain menerima materi secara teori, peserta juga diajak untuk praktik langsung membuat jajanan seperti sostel kelor dan peyek kelor. Pelatihan ini dilakukan dengan metode yang mudah dipahami agar peserta dapat langsung menerapkan ilmu yang didapat di rumah masing-masing.
Koordinator desa KKN, Ibnu Abdillah menyampaikan bahwa program ini menunjukkan bagaimana kolaborasi dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Kami berharap program ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat bagi para Ibu rumah tangga, sehingga anak-anak prasekolah di Desa Botumoito bisa memiliki status gizi yang lebih baik. Selain itu, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya asupan gizi seimbang untuk untuk mencegah stunting,” tuturnya.
Para mahasiswa KKN Tematik UNG berharap agar program ini bisa berlanjut dan diadopsi secara lebih luas sebagai salah satu upaya dalam pencegahan stunting di Gorontalo.