Nusatimes.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Negeri Gorontalo (UNG) gelar sosialisasi dan pelatihan pembuatan jajanan berbahan dasar daun kelor di Desa Botumoito, Kabupaten Boalemo.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak prasekolah dan mencegah stunting, sebuh masalah gizi kronis yang masih menjadi tantangan di Indonesia.
Pelatihan tersebut berlangsung di Kantor Desa Botumoito mengajarkan masyarakat cara memanfaatkan daun kelor melalui cooking class.
Peserta diajak membuat peyek dan sostel berbahan dasar kelor yang kaya akan protein dan vitamin
Program ini secara khusus menargetkan anak-anak prasekolah (balita), kelompok usia yang paling rentan terhadap masalah stunting.
Dosen Pembimbing Lapangan sekaligus pemateri sosialisasi, Radia Hafid menekankan pentingnya memperhatikan asupan gizi anak sejak dini, jika tidak akan memperngaruhi pertumbuhan dan kesehatan anak.
“Kita tahu bersama status gizi merupakan ukuran keberhasilan pertumbuhan anak. Jika kita tidak memperhatikan gizi anak, maka akan memperngaruhi pertumbuhan, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan anak,” ujar Radia dalam pemaparan materinya.
Dalam kegiatan ini, peserta tidak hanya menerima materi teori, tetapi juga melakukan praktik langsung memasak peyek dan sostel kelor. Mereka diajarkan langkah-langkah membuat jajanan sehat dan bergizi dengan cara yang mudah dipahami serta bisa diaplikasikan di rumah.
“Selain nilai gizinya yang tinggi, daun kelor juga bermanfaat untuk berbagai penyakit. Dan juga meningkatkan ekonomi UMKM. Ibu – ibu boleh menjual jajanan dari daun kelor ini dimana saja,” tambah Radia.
Sementara itu, Koordinator Desa, Ibnu Abdillah mengungkapkan program ini menunjukkan bagaimana pendekatan kreatif dan kolaboratif dapat memberikan dampak positif di tengah masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak prasekolah di Desa Botumoito dapat memiliki status gizi yang lebih baik, dan keluarga semakin sadar akan pentingnya asupan gizi seimbang untuk mencegah resiko stunting,” tutur Ibnu.
“Kami Mahasiswa KKN Tematik UNG berharap program ini bisa berkelanjutan dan diadopsi secara luas sebagai upaya pencegahan stunting di Gorontalo,” pungkasnya.