Scroll untuk baca artikel
DaerahGorontaloNusantaraPeristiwa

Longsor di Tambang Motomboto Gorontalo, menimbulkan puluhan korban termasuk anak 4 tahun

×

Longsor di Tambang Motomboto Gorontalo, menimbulkan puluhan korban termasuk anak 4 tahun

Sebarkan artikel ini
Longsor di Tambang Motomboto, Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango. Minggu (7/7/2024). (Foto : Nusatimes.id / Istimewa)

Nusatimes.id – Hujan deras yang terus mengguyur Gorontalo telah menyebabkan bencana longsor di lokasi tambang Motomboto, Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango.

Kejadian tragis tersebut menimbulkan puluhan korban luka – luka bahkan meninggal dunia, serta mengakibatkan kerusakan parah di daerah tersebut.

Badan Sar Nasional (Basarnas) Gorontalo menerima laporan kejadian dari Ibu Maya warga setempat, pada Minggu (7/7), pukul 12.20 WITA. Longsor terjadi pada Sabtu (6/7/2024) malam, sekitar pukul 23.45 WITA, di area tambang tradisional tersebut.

Kepala Basarnas Gorontalo, H. Heriyanto. S. Adm mengungkapkan bahwa ada puluhan orang dilaporkan hilang akibat bencana longsor ini. Hingga saat ini, baru 14 korban yang berhasil dievakuasi oleh tim SAR dan masyarakat setempat. 4 orang mengalami luka lebam hingga patah tulang. Sedangkan 10 orang dinyatakan meninggal dunia. Salah satu korban adalah seorang anak berusia empat tahun.

“Anak usia empat tahun ini dibawa oleh ibu dan bapaknya ke lokasi tambang, karena mereka berjualan di lokasi tersebut. Jadi saat longsor mereka tertimpa di tempat jualan mereka yang ada dibawah. Ibu dan anaknya sudah ditemukan meninggal dunia, tetapi bapaknya masih dalam pencarian,” ujar Heriyanto.

Heriyanto juga menambahkan bahwa Tim SAR masih terus berupaya maksimal dalam melakukan pencarian dan evakuasi korban. Hingga saat ini, Tim SAR juga masih terus mengumpulkan informasi dan data terkait jumlah korban lainnya dalam insiden ini.

Dalam insiden ini, Tim Rescue KPP Gorontalo menggunakan dua unit mobil rescue serta membawa peralatan mountaineering dan alat evakuasi lainnya.

Tim SAR yang terlibat dalam operasi ini terdiri dari berbagai unsur, termasuk Tim Rescue KPP Gorontalo, IEA Gorontalo, BPBD Bone Bolango, Polsek Bone Bolango, masyarakat, keluarga korban, dan berbagai unsur lainnya.

Cuaca di lokasi kejadian dilaporkan mendung, yang dapat mempengaruhi upaya pencarian dan evakuasi. Proses evakuasi terhadap korban meninggal dan selamat masih terhalang oleh cuaca. Hujan yang terus turun membuat proses evakuasi lebih sulit dan warga khawatir akan terjadinya bencana susulan.

“Derasnya arus sungai akibat hujan deras telah menyebabkan sebuah jembatan penghubung ke Desa Tulabolo, desa terdekat dengan lokasi tambang tersebut ambruk. Hal ini semakin menghambat upaya penyelamatan dan evakuasi,” jelas Heriyanto.

Pihak berwenang menghimbau masyarakat sekitar untuk tetap waspada dan menjauhi area yang berpotensi terjadi longsor susulan.

Perkembangan terkait jumlah korban dan proses evakuasi akan terus diinformasikan seiring berjalannya operasi SAR.

Apa Komentar Anda?