nusatimes.id – Dalam upaya memperkuat ekosistem literasi berbasis budaya kearifan lokal, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Provinsi Gorontalo menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan Berbasis Kearifan Budaya Lokal tahun 2025.
Kegiatan yang berlangsung pada 29 April 2025 di Aula Dulohupa, Balai Bahasa Provinsi Gorontalo tersebut dibuka langsung Kepala DKP Provinsi Gorontalo, Ridwan Hemeto, SH, MM.
Dihadapan para peserta yang terdiri dari kalangan masyarakat, siswa, mahasiswa, pegiat literasi dan perwakilan pustakawan se Provinsi Gorontalo. Kepala DKP Gorontalo, menekankan pentingnya peran perpustakaan dalam meningkatkan kapasitas literasi peserta dalam menulis. Selain itu juga demi mengembangkan minat baca dan kecerdasan literasi bagi masyarakat.
“Tahun ini kita mendapatkan dana APBN non fisik yang tujuannya untuk mencerdaskan sekaligus meningkatkan minat baca masyarakat dan kegiatan hari ini adalah salah satu yang dilakukan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Gorontalo perpustakaan. Perpustakaan bukan sekadar tempat membaca, tetapi juga menjadi stimulan untuk menulis. Literasi bukan hanya soal membaca dan menulis, tetapi juga inklusi sosial yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” ujarnya, Selasa (29/4/2025).
Ia juga menyoroti tantangan dalam membangun budaya literasi di tengah tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia.
“Indikator pembangunan literasi Gorontalo sudah tinggi, begitu pula dengan kegemaran membaca. Namun, budaya literasi masih menjadi pekerjaan rumah. Kita diajarkan membaca, tetapi tidak menulis. Oleh karena itu, melalui pelatihan ini, semangat menulis harus dibentuk,” lanjutnya.
Ridwan berharap seluruh peserta mengikuti kegiatan hingga selesai, mengingat hasil dari Bimtek ini akan dibukukan dalam antologi berbasis kearifan budaya lokal. Ia juga menegaskan pentingnya pembelajaran berbasis praktik, salah satunya melalui kunjungan lapangan, agar peserta dapat merasakan pengalaman langsung dalam menulis konten berbasis budaya.
Kepala Bidang Perpustakaan DKP Provinsi Gorontalo, Syahrudin Porindo, S.Pd, M.Si menjelaskan, Bimtek ini diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari pustakawan dari Pemprov Gorontalo, pustakawan dari Pemkab/Pemkot, pelajar, mahasiswa dan peserta lainnya dari kalangan komunitas.
“Bimtek ini didukung oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik Perpustakaan Nasional RI dengan tujuan meningkatkan jumlah penulis kreatif yang mampu mengangkat kearifan lokal serta menciptakan ekosistem menulis yang berkelanjutan di Gorontalo,” jelasnya.
Adapun materi yang diajarkan kepada peserta yakni dasar-dasar kepenulisan, pengantar budaya dan kearifan lokal, penulisan artikel dan essai, riviu isi dan bahasa dan finalisasi hasil karya. Dengan adanya Bimtek Kepenulisan Berbasis Kearifan Budaya Lokal, DPAD Gorontalo berharap kegiatan ini dapat berlangsung secara berkelanjutan dengan menjangkau lebih banyak peserta di masa mendatang.
“Animo peserta dalam belajar menulis sangat tinggi. Ini menjadi catatan penting bagi kami bahwa kebutuhan akan pelatihan menulis berbasis budaya lokal masih besar. Kami berharap semakin banyak pustakawan dan masyarakat yang terlibat dalam upaya membangun budaya literasi di daerah,” tutup Syahrudin. (*)